Twitter Facebook Youtube Instagram

Inspira Pustaka Aksara

Make Your Books, Make Your History

Sal
Inspira
Inspira Pustaka Aksara 3384 Views

Meredam

Penulis: Nur Dyta Qomariyah (Surabaya)

Gemuruh guntur menyapa jiwa hening sebab kesunyian

Menggerutu sontak ramai akan hadir gerimis menghujan

Menjarah musim-musim hujan tahun ini sekuat tubuh kepanasan

Ku harap kepergianmu tak dekat sarat kekhilafan

Karenanya aku tak megijinkan batinku menyampaikan pesan kehilangan

 

Derai buih airmata tak berhenti ku seka beberapa ribuan usapan

Memejamkan  mata semakin terasa dongkrak kritik meronta keikhlasan

Redakan sejenak denting deretan bukit belasan

Bukankah kau tak ingin beranjak menjauh dari mimpi tanpa alasan?

Yang sejak kemarin menanti datang ialah puing dari patahan hiasan

Yang sedari tadi menjawab mengigau ialah hati-hati yang merindu ketulusan

Yang tak pernah kau sadari bagaimana saat menunggu namun tak pernah diharapkan

 

Selayar mencoba menjauh hingga tak ku pandang sudut tombak di dermaga pelabuhan

Redup-redup gemuruh denting waktu tak juga menjawab pertanyaan

Telah Jutaan tahun di selasar pantai ku jadikan penantian

Hingga jemari telah berganti corak sebagian

Ufuk rindu ku biarkan jatuh berguguran melewati kesucian tengadah tangan

Meski tak sekarang hembusan jeritanku kau rasakan

Namun ku yakin rajutan doa-doa sebagai pengaduan  rindu takkan tergantikan

Hingga aku berhasil menyemai badai rindu dengan cara bertemu denganmu lewat ketetapan Tuhan

Sesungguhnya kesemuanya hanya fana duniawi

Biar kita menjaga  kerinduan ini bagai meredam candu emosi

Kusemayamkan doa menelusuk meredam badai

Bukti semesta berbicara  atas lelah perjalanan

 

Meski aku tahu mungkin kau takkan kembali

Dengan harap silih berganti kan kunanti

Hingga malam tak datang lagi

Hingga pagi jera menghampiri

Biar doa yang menjadi bukti

Rindu ini begitu menyakiti

Hanya kekuatan yang bisa kudekati

Doa pada ILLAHI Rabbi

***

Lahir dengan nama Nur Dyta Qomariyah dan akrab di sapa dyta, aktif menulis puisi sejak SD, meski harapan belum tertunaikan yaitu membukukan kumpulan karya, saat ini sedang bergelut di dunia pendidikan menjadi seorang guru bahasa Indonesia di SMAIT Al uswah surabaya.